ANTROPOLOGI POLITIK
Berkembangnya sesudah
tahun 1940, ditandai dengan terbitnya buku African Political
System dari M. Fortos dan E.E. Evan Pitchard. Redcliffe
Brown, penulis kata pengantar dalam buku tersebut menganggap bahwa: organisasi
politik adalah organisasi yang melaksanakan aktifitas sosial yang menyangkut
penjagaan keteraturan dan stabilitas masyarakat dalam suatu wilayah tertentu,
dengan menggunakan kekuasaan dan kalau perlu kekerasan secara absah.
Berdasarkan definisi
tersebut, topik-topik yang termasuk dalam antropologi politik meliputi:
1. masalah-masalah
hukum adat
2. organisasi
kenegaraan
3. organisasi
perang
4. organisasi
kepemimpinan
5. pemerintahan
6. kekuasaan
Ahli
antropologi akan membatasi diri pada masalah-masalah:
a. organisasi
kenegaraan� tentang evolusi terjadinya organisasi negara
b. organisasi
perang, tentang sebab timbulnya perang dan akibat timbulnya perangnya.
c. Organisasi
kepemimpinan, pemerintahan, kekuasaan
I. ORGANISASI KENEGARAAN
Ahli antropologi politik
mempelajari bidang masalah evolusi terjadinya organisasi negara.
R.H. LOWIE
Suatu negara selalu
merupakan masyarakat besar, yang menggabungkan berbagai masyarakat kecil
menjadi satu, biasanya dengan kekerasan (penaklukan) & kemampuan
berorganisasi tinggi.
N.H. FRIED
Mula-mula manusia hidup
dalam masyarakat-masyarakat kecil yang didasarkan atas hubungan merata
(egilitarian) antara para warganya. Dengan perkembangan sistem
pembagian kerja yang lebih terperinci dalam masyarakat.
Timbulnya masyarakat
bertingkat (range societies);
Penilaian
atas fungsi dan pemanfaatan dari berbagai macam pekerjaan dalam masyarakat.
Masyarakat bertingkat ini diatur oleh sistem kekerabatan. Dari masyarakat
bertingkat ini berubah menjadi masyarakat berlapis.
Masyarakat
berlapis (stratifield societies);
Masyarakat ini jumlah serta ragam dan ciri-ciri
penduduknya lebih luas. Karena luas maka masyarakat berlapis tidak dapat diatur
lagi oleh sistem kekerabatan sehingga membutuhkan sistem organisasi lain seperti:
adat istiadat, sopan santun, upacara, simbolik (berdasarkan penilaian terhadap
fungsi dan pemanfaatan yang berbeda). Dari masyarakat berlapis muncul
masyarakat berorganisasi negara.
Masyarakat
berorganisasi negara;
FRIED:
suatu masyarakat dimana kekuasaan untuk mengawasi hubungan antar warga
negaranya diatur oleh pranata-pranata yang mengatasi sistem
kekerabatan/komuniti kecil. Pranata-pranata yang menyangkut organisasi
kekuasaan adalah sistem hukum, birokrasi, pemerintahan dan angkatan bersenjata.
R.
COHEN
Dalam
karangan The Political System (1970)
Masyarakat
manusia mula-mula terdiri dari kelompok-kelompok berburu kecil yang
berbeda-beda tergantung dari keadaan lingkungan ekologinya, terutama topografi,
iklim, flora dan fauna, khususnya jenis-jenis, sifat-sifat binatang yang
diburu.
Pada
mulanya kekuasaan berdasarkan senioritas, namun terus berkembang (timbulnya
gejala eksogami-berkaitan jumlah keseimbangan wanita-pria) sehingga ada pranata
yang berfungsi menangani masalah yang menyangkut hubungan antar kelompok.
E.
SERVICE
Memusatkan
perhatian pada masalah evolusi pemerintahan yang di definisikan sebagai suatu
sistem birokrasi yang berfungsi untuk mengatur suatu masyarakat berdasarkan hak
kekuasaan yang absah. Birokrasi disini maksudnya adalah sistem pengaturan oleh
serangkaian kesatuan pengatur yang disusun bertingkat.
II.
ORGANISASI PERANG
F.
OTTERBEIN
Konsep
perang: perkelahian bersenjata antar kesatuan politik yang menduduki wilayah
tertentu.
Delapan sebab timbulnya
perang:
1. rasa
agresi sebagai naluri
2. rasa
agresi karena frustasi
3. perang
sebagai pengaruh difusi
4. perang
dan ekologi (lingkungan alam)
5. tujuan
yang hanya dapat dicapai dengan kekerasan atau perang itu sendiri (mencari
budak, wanita, harta, wilayah)
6. struktur
kebutuhan satuan patrilokal, kecenderungan pria dalam masyaraka akan kekerasan
dan perang
7. kesiapsiagaan
militer
8. perang
dan evolusi kebudayaan. Perang merupakan unsur dalam salah satu tingkat evolusi
manusia
III.
ORGANISASI KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN DAN KEKUASAAN
Ilmu
antropologi politik membatasi perhatiannya pada masalah-masalah didalam
masyarakat kecil, masyarakat pesesaan atau masyarakat negara kuno dan
tradisional.
Didalamnya termasuk
tentang:
a. susunan
pemeintahan desa
b. penggantian
pimpinan desa
c. perebutan
kekuasaan antar golongan sosial politik dalam masyarakat desa
d. proses
pemilihan kepemimpinan desa
e. asas-asas
demokrasi dalam masyarakat pedesaan
Pendekatan yang
dilakukan oleh ahli antropologi politik adalah mementingkan aspek kebudayaan
dan metode observasi.
Sangat bermanfaat menambah wawasan
BalasHapus